Peranan Teknologi Informasi bagi Dunia Pendidikan
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI
DUNIA PENDIDIKAN
A. Teknologi Informasi
1. Pengertian Teknologi
Teknologi
menurut kamus besar Indonesia adalah “metode ilmiah untuk mencapai tujuan
praktis; Ilmu pengetahuan terapan”.
Pengertian teknologi telah diberikan antara lain oleh David L.Goetch “People
tools, resources, to solve problems or to extend their capabilities”.
Sehingga teknologi dapat dipahami sebagai upaya untuk mendapatkan suatu produk
yang dilakukan oleh manusia dengan memanfaatkan peralatan (tools),
proses dan sumber daya (resources).
Menurut Iskandar Alisyahbana (1980), Teknologi telah dikenal manusia sejak
jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman,
lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah
ada teknologi, meskipun istilah teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi”
berasal dari “techne” atau cara dan “logos” atau pengetahuan.
Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara.
Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan akan
memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indra
dan otak manusia.
Pengertian yang lain telah diberikan oleh Arnold Pacey “The application
os scietificand other knowledge to pratical task by ordered syestems. That
involue people and organization, living things and machinies”. Dari
definisi ini nampak bahwa teknologi tetap terkait pada pihak-pihak yang
terlibat dalam perencanaannya, karena itulah teknologi tidak bebas organisasi,
tidak bebas budaya dan sosial, ekonomi dan politik.
Teknologi adalah suatu tubuh dari ilmu pengetahuan dan rekayasa (englineering)
yang dapat diaplikasikan pada perancangan produk dan atau proses atau pada
penelitian untuk mendapatkan pengetahuan baru.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa di hindari dari
kehidupan, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan.
2.
Pengertian Informasi
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno informacion
(tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang berarti
“garisbesar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare
yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”
Menurut Gordon B. Davis, informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima
dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan
yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
3.
Pengertian Teknologi Informasi
Dari pengertian kedua kata tersebut,
pengertian dasar Teknologi Informasi adalah menyusun data yang telah diolah
untuk mengambil suatu keputusan oleh penerima informasi.
Nina W. Syam (2004) bahwa menurutnya
teknologi informasi dapat dimaknai sebagai ilmu yang diperlukan untuk memanag
informasi agar informasi tersebut dapat ditelusuri kembali dengan mudah dan
akurat. Isi ilmu tersebut dapat berupa prosedur dan teknik-teknik untuk
menyimpan dan mengolah informasi secara efisien dan efektif.
Pada awal sejarah, manusia bertukar
informasi melalui bahasa. Maka bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan
seseorang memahami informasi yang disampaikan oleh orang lain. Tetapi bahasa
yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya bertahan sebentar saja, yaitu hanya
pada saat si pengirim menyampaikan informasi melalui ucapannya. Setelah ucapan
itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si penerima itu akan
dilupakan dan tidak bisa disimpan lama. Selain itu jangkauan suara juga
terbatas. Untuk jarak tertentu, meskipun masih terdengar, informasi yang
disampaikan lewat bahasa suara akan terdegradasi bahkan hilang sama sekali.
Setelah itu teknologi penyampaian
informasi berkembang melalui gambar. Dengan gambar jangkauan informasi bisa
lebih jauh. Gambar ini bisa dibawa-bawa dan disampaikan kepada orang lain.
Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih lama. Beberapa gambar
peninggalan jaman purba masih ada sampai sekarang sehingga manusia sekarang
dapat mencoba memahami informasi yang ingin disampaikan pembuatnya.
Ditemukannya alfabet dan angka arabik memudahkan cara penyampaian informasi
yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu
peristiwa dibuat dengan kombinasi alfabet atau dengan penulisan angka, seperti
MCMXLIII diganti dengan 1943. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam
penulisan informasi. Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman
informasi lebih cepat lagi. Teknologi elektronik seperti radio, tv, komputer
mengakibatkan informasi menjadi lebih cepat tersebar di area yang lebih luas
dan lebih lama tersimpan.
Teknologi informasi adalah teknologi
yang digunakan untuk mengolah data (memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data) untuk menghasilkan informasi yang berkualitas.
Pada zaman modern yang semakin maju, komputer telah mengalami evolusi sehingga
sudah mencapai generasi kelima yang telah melahirkan generasi baru yaitu
terjadinya penggabungan antara Teknologi Komputer dan Komunikasi sehingga
sering di sebut sebagai Teknologi Informasi yang dibuat untuk membantu
menyelesaikan berbagai masalah dengan mudah dan cepat.
4. Teknologi
Informasi Menurut Para Ahli
Teknologi Informasi yang disingkat TI atau sering disebut IT memiliki
banyak sekali pengertian. Namun ada baiknya mengetahui pengertian teknologi
informasi dari orang yang tepat. Hal itu tentu diperlukan untuk mendapatkan
definisi yang objektif. beberapa pengertian teknologi informasi dari para pakar
yang dapat dijadikan acuan agar tidak ada lagi perdebatan hanya untuk sebuah
definisi.
a. Haag dan Keen
Pada 1996 Haag dan Keen
mendefinisikan teknologi informasi sebagai seperangkat alat yang membantu untuk
bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pemrosesan informasi.
Dalam hal ini, Teknologi Informasi dianggap alat yang
digunakan untuk pekerjaan yang berkaitan dengan informasi. Pengolahan informasi
yang dihasilkan diproses menggunakan alat-alat tersebut. Alat-alat ini adalah
komputer beserta software-software pendukungnya.
b. Martin
Pada 1999 Martin mendefinisikan
Teknologi Informasi yang tidak hanya terbatas pada teknologi komputer yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi melainkan juga mencakup
teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi.
Dia melihat Teknologi Informasi tidak hanya sebagai
teknologi komputernya saja yang dipergunakan untuk pemrosessan dan penyimpanan
data. Pengertiannya lebih luas lagi, karena Martin juga memasukan teknologi
komunikasi yang digunakan untuk melakukan pengiriman informasi.
c. Mc Keown
Pada 2001 Mc Keown mendefinisikan
Teknologi Informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah, dan untuk menggunakan informasi tersebut
dalam segala bentuknya.
d. Willams dan Sawyer
Pada 2003 Williams dan Sawyer
mendefinisikan Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan
komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara dan video.
William dan Sawyer memberikan pengertian Teknologi
Informasi ini merupakan gabungan komputer yang dikaitkan dengan saluran
komunikasi dengan kecepatan yang tinggi untuk pengiriman data, baik berupa
text, audio maupun video. Data dalam bentuk multimedia yang diakomodir oleh
penggunaan komputer.
Pada 2005 Williams dan Sawyer lebih lengkap lagi
memberikan definisi Teknologi Informasi sebagai sebuah bentuk umum yang menggambarkan
setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.
e. Kenneth C.Loudon
Pada 2004 Kenneth C.Loudon
mendefinisikan Teknologi Informasi adalah salah satu alat yang digunakan para manajer
untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Dalam hal ini perubahan yang dimaksud
adalah perubahan informasi yang sudah diproses dan dilakukan penyimpanan
sebelumnya di dalam komputer.
f. Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins
Pada 2005 mereka mendefinisikan
Teknologi Informasi ini merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri
dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan
teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi. Di sini teknologi
komunikasi digunakan sebagai alat penyaluran informasinya, sedangkan
informasinya diolah dan disimpan dalam komputer.
Dari beberapa definisi di atas,
teknologi informasi mencakup gabungan antara teknologi komputer dan teknologi
telekomunikasi itu sendiri. Komputer sebagai perangkat keras dengan software-software
sebagai perangkat lunak yang berfungsi untuk sarana pengolahan maupun
penyimpanan data yang nantinya dikirimkan melalui saluran komunikasi.
5. Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi
a. Masa Prasejarah
1). Masa (….s/d 3000 SM)
Pada awalnya teknologi informasi
yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk
pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal. Mereka menggambarkan informasi yang
mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang
buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentifikasian benda-benda
yang ada dilingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentuk-bentuk yang
kemudian mereka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena kemampuan
mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan dan isyarat
tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada masa ini. Perkembangan
selanjutnya adalah diciptakan dan digunakannya alat-alat yang menghasilkan
bunyi dan isyarat, seperti kendang , terompet yang terbuat dari tanduk
binatang, atau isyarat asap sebagai alat pemberi peringatan terhadap bahaya.
2). Masa 3000 SM
Untuk pertama kali tulisan digunakan
oleh bangsa Sumeria dengan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf
sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang
berbeda (penyebutan), sehingga mampu menjadi kata , kalimat dan bahasa.
3). Masa Sejarah (3000 SM s/d 1400-an M)
a). 2900 SM
Pengunaan huruf hierogliph pada
bangsa Mesir kuno. Hierogliph merupakan bahasa simbol dimana setiap
ungkapan diwakili oleh simbol yang berbeda. Ketika digabungkan menjadi satu
akan mempunyai cara pengucapan dan arti yang berbeda. Bentuk tulisan dan bahasa
heirogliph ini lebih maju dibandingkan dengan tulisan bangsa Sumeria.
b). 500 SM
Serat papyrus digunakan sebagai
kertas. Kertas terbuat dari serat pohon papyrus yang tumbuh disekitar Sungai
Nil ini menjadi media menulis atau media informasi yang lebih kuat dan
fleksibel dibandingkan dengan lempengan tanah liat yang sebelumnya digunakan
sebagai media informasi.
c). 105 M
Bangsa Cina menemukan kertas. Kertas
yang ditemukan oleh bangsa Cina pada masa ini adalah kertas yang di kenal
sekarang. Kertas ini dibuat dari serat bambu yang dihaluskan, disaring, dicuci,
kemudian diratakan dan dikeringkan. Penemuan ini juga memungkinkan sistem
pencetakan yang dilakukan dengan menggunakan blok kayu yang ditoreh dan
dilumuri oleh tinta atau yang di kenal sekarang dengan sistem cap.
2. Masa Modern (1400-an M s/d Sekarang)
a. Tahun 1455
Mesin cetak yang menggunakan plat
huruf terbuat dari besi yang dapat diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat
dari kayu dikembangkan untuk yang pertama kalinya oleh Johann Guntenberg.
b. Tahun 1830
Augusta Lady Byron menulis program
komputer yang pertama di dunia bekerja sama dengan Charles Babbage menggunakan
mesin Analytical-nya. Alat tersebut didesain mampu memasukkan data,
mengolah data, dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini
dikenal sebagai bentuk komputer digital yang pertama walaupun cara kerjanya
lebih bersifat mekanis dari pada bersifat digital, 94 tahun sebelum komputer
digital pertama ENIAC 1 dibentuk.
c. Tahun 1837
Samuel Morse mengembangkan telegraf
dan bahasa kode Morse bersama Sir Wiliam Cook dan Sir Charles Wheatstone yang
dikirim secara elektronik antara dua tempat yang berjauhan melalui kabel yang
menghubungkan kedua tempat tersebut.
d. Tahun 1861
Gambar bergerak yang diproyeksikan
ke dalam sebuah layar pertama kali digunakan sebagai cikal bakal film sekarang
pada zaman dulu proyektor ini berkembang dengan sebutan layar tancap.
e. Tahun 1876
Pada masa ini ditandai dengan tokoh
Melvyl Dewey yang mengembangkan sistem penulisan desimal.
f. Tahun 1877
1) Alexander Graham Bell menciptakan
dan mengembangkan telepon yang digunakan pertama kali secara umum.
2) Fotografi dengan kecepatan tinggi
ditemukan oleh Edward Maybridge.
g. Tahun 1899
Dipergunakan system penyimpanan
dalam tape (pita) magnetis yang pertama tetapi pada masa ini penyimpanan masih
bersifat analog belum digital seperti masa sekarang.
h. Tahun 1923
Pada masa ini ditandai dengan
Zvorkyn menciptakan tabung TV yang pertama.
i. Tahun 1940
Dimulainya pengembangan ilmu
pengetahuan dalam bidang informasi pada masa Perang Dunia 2 yang digunakan
untuk kepentingan pengiriman dan penerimaan dokumen-dokumen militer yang
disimpan dalam bentuk magnetic tape.
j. Tahun 1945
Vannevar Bush mengembangkan sistem
pengkodean menggunakan hypertext. Pada masa ini penggunaan hypertext
sudah berkembang seiring dengan perkembangan desain website yang saat ini
berkembang.
k. Tahun 1946
Pada masa kurun waktu ini teknologi
komputer digital pertama di dunia ENIAC I dikembangkan walaupun belum begitu
banyak pemakai tetapi teknologi komputer sudah digunakan instansi-instansi
tertentu.
l. Tahun 1948
Para peneliti di Bell Telephone
mengembangkan transistor.
m. Tahun 1957
1) Jean Hoerni mengembangkan
transistor planar. Teknologi ini memungkinkan Pengembangan jutaan bahkan
milyaran transistor dimasukan kedalam sebuah keping kecil kristal silicon.
2) USSR (Rusia pada saat itu)
meluncurkan Sputnik sebagai satelit bumi buatan pertama yang bertugas sebagai
mata-mata. Sebagai balasannya Amerika membentuk Advance Research Projects
Agency (ARPA) di bawah kewenangan Departemen Pertahanan Amerika untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam bidang militer.
n. Tahun
1972
Pada masa
ini Ray Tomlinson menciptakan program E-mail pertama yang digunakan untuk berkomunikasi
jarak jauh menggunakan teks. E-mail dapat dikatakan sebagai surat elektronik.
o. Tahun 1973-1990
Istilah internet diperkenalkan dalam
sebuah paper mengenai TCP/IP kemudian dilakukan pengembangan sebuah protokol
jaringan yang kemudian dikenal dengan nama TCP/IP yang dikembangkan oleh grup
dari DARPA. Pada tahun 1981 National Science Fondation mengembangkan
Backbone yang disebut CSNET dengan kapasitas 56 Kbps untuk setiap institusi
dalam pemerintahan. Kemudian pada tahun 1986 IETF mengembangkan sebuah server
yang berfungsi sebagai alat koordinasi diantaranya: DARPA, ARPANET, DDN, dan
Internet Gateway.
p. Tahun 1991-sekarang
Sekarang Sistem bisnis dalam bidang
IT pertama kali terjadi ketika CERN dalam menanggulangi biaya operasionalnya
memungut bayaran dari para anggotanya. Pada tahun 1992 pembentukan komunitas
internet, kemudian diperkenalkan istilah World Wide Web (WWW) oleh CERN.
Pada tahun 1993, NSF membentuk interNIC untuk menyediakan jasa pelayanan
internet menyangkut direktori dan penyimpanan data serta database (oleh
AT&T), jasa registrasi (oleh Network Solution Inc), dan jasa informasi
(oleh General Atomics/CERFnet). Pada tahun 1994 pertumbuhan internet melaju
dengan sangat cepat dan mulai merambah ke dalam segala segi kehidupan manusia
dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Tahun 1995,
perusahaan umum mulai diperkenankan menjadi provider dengan membeli jaringan di
Backbone. Langkah ini memulai pengembangan teknologi informasi khususnya
internet dan penelitian-penelitian untuk mengembangkan sistem dan alat yang
lebih canggih.
6. Teknologi Informasi di Era Globalisasi
Globalisasi merupakan perkembangan
kontemporer yang mempunyai pengaruh dalam mendorong munculnya berbagai
kemungkinan tentang perubahan dunia yang akan berlangsung. Pengaruh globalisasi
dapat menghilangkan berbagai halangan dan rintangan yang menjadikan dunia
semakin terbuka dan saling bergantung satu sama lain. Bisa dibilang bahwa
globalisasi membawa perspektif baru tentang konsep "Dunia Tanpa
Batas" yang saat ini menjadi realita dan sangat mempengaruhi perkembangan
budaya dan membawa perubahan baru.
Menurut asal katanya,
kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah
universal. Akhmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di
dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki definisi yang
mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu
proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat
satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di era globalisasi, teknologi
informasi berperan sangat penting. Dengan menguasai teknologi dan informasi,
akan memiliki modal yang cukup untuk menjadi pemenang dalam persaingan global.
Di era globalisasi, tidak menguasai teknologi informasi identik dengan buta
huruf.
Teknologi Informasi (TI) dan
multimedia telah memungkinkan diwujudkannya pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan, yang melibatkan siswa secara aktif. Kemampuan Teknologi Informasi
dan multimedia dalam menyampaikan pesan dinilai sangat besar. Dalam bidang
pendidikan, Teknologi Informasi dan multimedia telah mengubah paradigma
penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik. Computer Assisted
Instruction (CAI) bukan saja dapat membantu guru dalam mengajar, melainkan
sudah dapat bersifat stand alone dalam memfasilitasi proses belajar.
Penekanan penting akan memaksimumkan sumber daya
manusia di semua sektor, berarti akan membutuhkan sistem komunikasi yang sangat
efektif. Apabila merespons pada kebutuhan fokus awal seharusnya lebih
berdasarkan penerimaan informasi daripada penyebaran informasi. Hal ini hampir
memutarbalikan peran jika dibandingkan dengan peran komunikasi administrasi
pendidikan yang dulu.
Perbedaan utama antara negara maju
dan negara berkembang adalah kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan
yang pesat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di negara-negara maju
karena didukung oleh sistem informasi yang mapan. Sebaliknya, sistem informasi
yang lemah di negara-negara berkembang mengakibatkan keterbelakangan dalam
penguasaan. Ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi jelaslah bahwa maju atau
tidaknya suatu negara sangat di tentukan oleh penguasaan terhadap informasi,
karena informasi merupakan modal utama dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menjadi senjata pokok untuk membangun negara. Sehingga apabila satu
negara ingin maju dan tetap eksis dalam persaingan global, maka negara tersebut
harus menguasai informasi. Di era globalisasi dan informasi ini penguasaan
terhadap informasi tidak cukup hanya sekedar menguasai, diperlukan kecepatan
dan ketepatan. Sebab hampir tidak ada guna menguasai informasi yang telah
usang, padahal perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
mengakibatkan usia informasi menjadi sangat pendek, dengan kata lain, informasi
lama akan diabaikan dengan adanya informasi yang lebih baru.
Masukan (input) dan
kontribusi langsung dari para pemegang peran (stakeholders) yang lain:
siswa, orang tua dan anggota masyarakat juga memberikan informasi yang sangat
membantu dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi pengembangan sekolah. Jika
obyektifitas utamanya adalah memaksimalkan pendidikan sumber daya manusia maka
hal itu telah meningkatkan hubungan komunikasi kita dengan seluruh sektor
lingkungan pendidikan dan para pemegang peran (stakeholders). Lagipula
kunci utama untuk meningkatkan komunikasi harus terfokus pada saling berbagi
komunikasi terbuka dan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan dukungan dari
segala bidang.
Kehidupan sekarang perlahan lahan
mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi di balik
pengaruh majunya era globalisasi dan informatika menjadikan komputer, internet
dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus
ada atau tidak boleh kekurangan dikehidupan. Aktifitas network globalisasi
ekonomi yang disebabkan oleh kemajuan dari teknologi informasi bukan hanya
mengubah pola produktivitas ekonomi tetapi juga meningkatkan tingkat
produktivita, dan pada saat bersamaan juga menyebabkan perubahan struktural
dalam kehidupan politik, kebudayaan, kehidupan sosial masyarakat dan juga
konsep waktu dalam berbagai lapisan masyarakat.
Tanggung jawab sekolah dalam
memasuki era globalisasi baru ini yaitu harus menyiapkan siswa untuk menghadapi
semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat. Kemampuan untuk
berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang biasa
diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di
seluruh dunia. Maka dengan adanya komputer yang telah merambah di segala bidang
kehidupan manusia hal itu membutuhkan tanggung jawab sangat tinggi bagi sistem
pendidikan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran
komputer.
B. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Dalam Kamus Bahasa Indonesia,
1991:232, tentang Pengertian Pendidikan,
yang berasal dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata
"me" sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak
Pendidikan Nasional Indonesia, 1889-1959) menjelaskan tentang pengertian
pendidikan yaitu: “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan
budi pekerti ( karakter, kekuatan batin), pikiran (intellect) dan
jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
Dapat disimpulkan mengenai
Pendidikan, bahwa Pendidikan merupakan Bimbingan atau pertolongan yang
diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya
sendiri tidak dengan bantuan orang lain” (Langeveld).
2. Pendidikan Menurut Para Ahli
a. menurut Prof. Herman H. Horn
Pendidikan adalah proses abadi dari
penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan
mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam
sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.
b. Menurut M.J. Langeveld
Pendidikan adalah setiap pergaulan
yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu
keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung.
c. Menurut Prof. Dr. John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses
pengalaman. Karena kehidupan adalah pertumbuhan, pendidikan berarti membantu
pertumbuhan batin tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan ialah proses
menyesuaikan pada tiap-tiap fase serta menambahkan kecakapan di dalam
perkembangan seseorang.
d. Menurut Prof. H. Mahmud Yunus
Pendidikan adalah usaha-usaha yang
sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak dengan tujuan peningkatan
keilmuan, jasmani dan akhlak sehingga secara bertahap dapat mengantarkan si
anak kepada tujuannya yang paling tinggi. Agar si anak hidup bahagia, serta
seluruh apa yang dilakukanya menjadi bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
3. Pendidikan dalam Perspektif Islam
Islam adalah agama yang sempurna.
Ajarannya meliputi seluruh aspek kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah masalah
pendidikan. Bahkan Islam adalah agama yang memperhatikan masalah pendidikan dan
ilmu pengetahuan dengan porsi yang sangat besar. Bahkan keseluruhan ajaran
Islam yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah merupakan materi pendidikan
dan ilmu pengetahuan yang luar biasa, yang tidak dimiliki oleh agama-agama lain
maupun ideologi-ideologi lain. Sejarah mencatat bahwa bangsa Arab yang buta
huruf, dengan pendidikan Islam yang khas, yang diterapkan oleh Rasulullah saw.
Telah berubah menjadi bangsa pelopor yang telah mampu menerangi dunia dan
menjadi guru bagi dunia.
Dalam pergerakan kultural yang dilakukan oleh para
Ulama, guru-guru pengajar Al Quran dan As Sunnah, serta hukum-hukum Syariah
Islam, yang dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih satu abad, hampir 2/3
dunia lama telah mengenyam Islam sebagai agama, budaya, dan hukum, dan khasanah
pengetahuan yang baru: tsaqafah Islamiyah. Berbagai bangsa yang beragam agama,
adat-istiadat, dan sistem hukum dan perundangannya, menjadi satu umat, satu
bahasa, satu hukum, dan satu Negara : Islam. Peradaban Islam pun dikatakan
sebagai jembatan peradaban yang telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan
warisan Yunani sehingga dapat sampai kepada masa pencerahan bangsa-bangsa Eropa
sehingga menjadikan perkembangan yang luar biasa seperti sekarang.
a.
Esensi
Pendidikan
Pendidikan adalah proses transfer
nilai, pandangan hidup yang paling mendasar (aqidah), pemahaman-pemahaman
hidup, dan berbagai pengetahuan yang menambah kesadaran peserta didik akan
pandangan dan pemahamannya akan kehidupan (mafahim anil hayah) sehingga
mampu mengambil jalan hidup yang benar, serta menambah kesadarannya tentang
berbagai pemahamannya tentang benda-benda dan sarana-sarana hidup (mafahim
anil asya) sehingga dia dapat meniti kehidupannya dengan benar.
Dalam perspektif Islam, pendidikan
adalah transfer nilai-nilai Islam yang bersumber dari Al Quran dan As Sunnah,
pandangan hidup Islam atau aqidah Islamiyah (keimanan), dan berbagai
pengetahuan Islam (al ma’arif al Islamiyah) seperti tafsir, ulumul
Qur’an, riwayat-riwayat hadits-hadits Nabi saw. Ulumul hadits, fiqh, ushul
fiqh, bahasa Arab, ilmu nahwu, ilmu shorof, siroh Nabi saw, dan lain-lain yang
mempertebal pemahaman para peserta didik sehingga tidak ada ide Islam yang
lolos dari format pikirannya yang diharapkan juga menjadi pengendali tingkah
lakunya. Selain itu, perlu berbagai ilmu pengetahuan dan serta keterampilan
teknologi untuk menambah kemampuan para lulusannya menjalani hidup dengan tetap
berpegang kepada aqidah dan pemahaman hidupnya (mafahim anil hayah).
Diharapkan dengan proses pendidikan
Islam, peserta didik dapat ditingkatkan optimalisasi akal budinya sehingga
dapat mensyukuri nikmat Allah berupa pancaindera serta kalbu yang dimiliki.
Seperti diterangkan dalam firman Allah QS. An-Nahl : 78
ª!$#ur Nä3y_t÷zr& .`ÏiB ÈbqäÜç öNä3ÏF»yg¨Bé& Ÿw šcqßJn=÷ès? $\«ø‹x© Ÿ@yèy_ur ãNä3s9 yìôJ¡¡9$# t»|ÁöF{$#ur noy‰Ï«øùF{$#ur öNä3ª=yès9 šcrãä3ô±s? ÇÐÑÈ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam
Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. (Qs. An-Nahl 78)
Tidak pula terjatuh ke dalam derajat
yang lebih rendah dari binatang ternak. Allah SWT memperingatkan kita dengan
firman-Nya:
ô‰s)s9ur $tRù&u‘sŒ zO¨YygyfÏ9 #ZŽÏWŸ2 šÆÏiB Çd`Ågø:$# ħRM}$#ur ( öNçlm; Ò>qè=è% žw šcqßgs)øÿtƒ $pkÍ5 öNçlm;ur ×ûãüôãr& žw tbrçŽÅÇö7ム$pkÍ5 öNçlm;ur ×b#sŒ#uä žw tbqãèuKó¡o„ !$pkÍ5 4 y7Í´¯»s9'ré& ÉO»yè÷RF{$%x. ö@t öNèd ‘@|Êr& 4 y7Í´¯»s9'ré& ãNèd šcqè=Ïÿ»tóø9$# ÇÊÐÒÈ
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka
Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak
dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar
(ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS. Al A’raf 179)
Dalam hadits yang lain Rasulullah
saw. Menerangkan bahwa orang yang bergiat mencari ilmu akan mendapat fasilitas
jalan ke surga. Beliau saw. bersabda:
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, niscaya
Allah akan memudahkan jalannya mencapai surga”.
Dengan pandangan ini mereka hanya
merasa qana’ah bila hukum yang mengatur interaksi di dalam kehidupan
masyarakat adalah hukum syariah Islam, dalam seluruh aspek kehidupan. Mereka
tidak silau oleh kemajuan sains dan teknologi Barat. Mereka memandang sains dan
teknologi bersifat universal, bisa digali dan dimiliki oleh siapapun, bangsa
manapun, dan penganut agama atau ideologi apapun. Mengadopsi sains dan
teknologi Barat bukan berarti juga harus mengadopsi pemikiran, etika, hukum,
ekonomi, dan budaya barat yang terkategori jahiliyah dalam pandangan Islam.
Sains dan teknologi adalah alat dan kemudahan untuk dapat benar-benar menjalani
hidup, sedangkan peradaban dan budaya serta syariah Islam adalah satu-satunya
jalan hidup yang benar yang harus ditempuh oleh siapapun yang ingin selamat,
baik dengan sains dan teknologi maupun tidak.
C. Peranan Teknologi Informasi bagi Dunia Pendidikan
1. Teknologi Informasi dan Pendidikan
Untuk
mewujudkan pembangunan manusia indonesia seutuhnya, diperlukan pelayanan
pendidikan yang dapat dijangkau oleh seluruh warga negara indonesia. Oleh
karena itu upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih
berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa indonesia sesuai
dengan tujuan negara indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu
untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia,
mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilam sosial.
UUD 1945
mengamanatkan mengenai pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negara
seperti tertuang di dalam pasal 28B ayat (1) bahwa setiap orang berhak
mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan
pendidikan dan mendapatkan manfaat dan ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan
budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan
pasal 31 ayat (1) bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Mencermati
amanat yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945 dan beberapa pasal dalam batang
tubuh UUD 1945 diatas, lembaga pendidikan mempunyai peran penting dalam
membantu tugas pemerintah dalam mengupayakan terciptanya penyelenggaraan pendidikan
yang berkualitas dan efektif, sehingga mampu menghasilkan sumber daya manusia
indonesia yang bermutu tinggi, produktif, kreatif dan memiliki daya kompetitif
yang tinggi dengan bangsa lain. Namun dalam kenyataannya dunia pendidikan masih
dihadapkan pada persoalan rendahnya kualitas penyelenggaraan pendidikan yang
selama ini berlangsung, hal ini tercermin dalam laporan penelitian yang
dilakukan oleh United Nations Development (UNDP) bahwa kualitas sumber
daya manusia kita ditunjukan dengan ‘Human Development Index’ (HDI)
masih sangat memprihatinkan dan terus merosot. Tahun 1996, dari 174 negara
posisi indonesia pada urutan 102. Pada tahun 1999, menjadi 105 dan pada tahun
2000 diurutan 109. Dengan demikian upaya untuk menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas, unggul, dan kompetitif masih berada dipersimpangan jalan,
belum berjalan efektif sesuai yang diharapkan.
Untuk
mengatasi permasalahan rendahnya kualitas dan efektifitas pendidikan di Negara
indonesia, salah satu alternatif yang dapat di lakukan yaitu dengan
memanfaatkan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Kenapa
dipilih teknologi informasi untuk mengatasi permasalahan kualitas pendidikan
?Hal ini didasarkan pada fakta yang terjadi di Negara-negara maju bahwa
pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan terbukti mampu
menunjang peningkatan kualitas pendidikan.
Beberapa
sampel peningkatan kualitas pendidikan di Negara-negara lain yang menggunakan
pemanfaatan teknologi informasi :
1). SD River
Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal
terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa
membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap
murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan
komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan
tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan,
referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM bisa langsung
diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk. sehingga gambar dan fakta
bisa dikombinasikan sebelum dicetak; foto bisa digabungkan dengan informasi.
2). SMU
Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah
ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka
putus sekolah yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional
sebesar 30%.
3). Prestasi
lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christopher Columbus di Union City, New
Jersey. Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah
murid absen dan putus sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan
untuk mengambil alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Fakta diatas
menunjukan bahwa informasi yang di wakilkan oleh komputer yang terhubung dengan
internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian
besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi
terjadinya perubahan mendasar terhadap peran guru, dari informasi ke
transformasi dan aktifitas siswa dari pasif menuju lebih aktif dan
mandiri. Dalam mengakses pengetahuan yang mutakhir. Oleh karena itu, sebaiknya
sistem pendidikan harus bersifat moderet terhadap teknologi informasi. Karena
teknologi informasi merupakan salah satu kunci menuju model sekolah masa depan
yang lebih baik.
Banyak aspek
dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung
pengembangan dan penerapan Teknologi Informasi untuk pendidikan dalam kaitannya
dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya
ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang
terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat,
biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan Teknologi
Informasi untuk pendidikan. Teknologi Informasi sangat mampu dan
dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara,
sebab Teknologi Informasi yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak
jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Dan demi penggapaian
daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan oleh
Negara ini dengan sesegera mungkin.
2. Peranan
Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Di dunia pendidikan, banyak sekali
lembaga pendidikan yang telah berhasil mengembangkan Teknologi Informasi dalam
mendukung proses pembelajarannya. Dunia, saat ini sedang memasuki era yang
ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi dan peluang ekonomi yang belum
pernah terbayangkan sebelumnya. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam bidang
teknologi, politik, sosial dan ekonomi. Segala perubahan ini telah menyebabkan
terjadinya pergeseran dalam berbagai bidang yang antara lain adalah :
a. Masyarakat industri ke masyarakat
informasi (kita masih berkutat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri).
b. Teknologi yang dipaksakan ke teknologi tinggi (hi-tech).
c. Ekonomi nasional ke perekonomian dunia.
d. Kebutuhan jangka pendek ke jangka panjang.
e. Sistem sentralisasi ke sistem desentralisasi.
f. Bantuan ke lembagaan berpindah ke swakarsa.
g. Dari pola hirarchi ke jaringan kerja (networking).
h. Dari pilihan terbatas ke banyak pilihan.
Menurut Budi Sutedjo (Eti Rochaety,
2005), gelombang teknologi dan informasi berkembang melalui beberapa tahapan
sebagai berikut :
a. Gelombang
Pertama, Pemanfaatan Teknologi Informasi difokuskan untuk peningkatan
produktivitas dan memperkecil biaya.
b. Gelombang
kedua, Teknologi Informasi difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan
komputer melalui pembangunan jaringan komputer.
c. Gelombang
ketiga, Teknologi Informasi difokuskan untuk menghasilkan keuntungan lewat
pembangunan program sistem informasi.
d. Gelombang
keempat, Teknologi Informasi difokuskan untuk membantu proses pengambilan
keputusan dari data kualitatif.
e. Gelombang
kelima, Teknologi Informasi difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen)
melalui pengembangan jaringan internet.
f. Gelombang
keenam, Teknologi Informasi yaitu mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless).
Teknologi Informasi berbasis pada
disiplin ilmu-ilmu Informatika, Teknik Komputer dan Manajemen Informatika yang
semuanya terikat dalam Komputasi. Komputasi berarti pekerjaan yang berkaitan
dengan aktivitas : hitung menghitung proses pengolahan, penyimpanan dan
penyampaian informasi, akibatnya tiap jaringan komunikasi beralih menjadi
sentral informasi dan bukan komputernya lagi. Pemanfaatan yang dulunya sangat
terbatas, kini telah memasuki kedalam katagori strategis, pengaruhnya pada
kelangsungan usaha tidak dapat dipungkiri lagi (PUSTEKKOM,2006).
Tekonologi informasi dari massa ke
massa selalu mengalami perkembangan yang pesat. Kemajuan yang pesat dalam
bidang elektronika menyebabkan kemampuan komputer maju pesat dan cepat usang
mengikuti Hukum Moore (Vide;Bill Gates, 1995 dalam PUSTEKKOM) dimana :
a. Kemampuan chip komputer akan
menjadi dua kali lipat setiap tahunnya.
b. Perangkat lunak semakin canggih.
c. Batas maya (virtual) tidak akan
pernah tercapai.
Dalam dunia pendidikan, keberadaan
sistem informasi dan komunikasi merupakan salah satu komponen yang tidak dapat
dipisahkan dari aktivitas pendidikan. Dalam sebuah lembaga pendidikan harus
memiliki komponen-komponen yang diperlukan untuk menjalankan operasional
pendidikan, seperti siswa, sarana dan prasarana, struktur organisasi, proses,
sumber daya manusia (tenaga pendidik), dan biaya operasi. Sedangkan sistem
komunikasi dan informasi terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga
pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil
keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan (PUSTEKKOM,2006).
Peran-Peran Teknologi Informasi
dalam dunia pendidikan :
a. Teknologi Informasi sebagai
keterampilan (skill) dan kompetensi.
b. Teknologi Informasi sebagai
infrastruktur pedidikan.
c. Teknologi Informasi sebagai
sumber bahan ajar.
d. Teknologi Informasi sebagai alat
bantu dan fasilitas pendidikan.
e. Teknologi Informasi sebagai
pendukung manajemen pendidikan.
f. Teknologi Informasi sebagai
sistem pendukung keputusan.
3. Pemanfaatan Teknologi Informasi
untuk Meningkatkan Kualitas dan Efektifitas Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi
yang sangat pesat merupakan potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Internet sebagai anak kandung dari teknologi informasi menyimpan informasi
tentang segala hal yang tidak terbatas yang dapat di gali untuk kepentingan
pengembangan pendidikan. Dengan internet belajar tidak lagi di batasi ruang dan
waktu.
Keberadaan teknologi informasi bagi
dunia pendidikan berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai
untuk menyiarkan program pembelajaran baik secara searah ataupun secara
interaktif.
Untuk memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses pendidikan, ada beberapa langkah pengembangan yang dapat
dilakukan antara lain sebagai berikut :
a.
merancang
dan membuat aplikasi database, yang menyimpan dan mengolah data dan informasi
akademik, baik sistem perkuliahan, manajemen pendidikan, maupun materi
pembelajaran.
b.
Merancang
dan membuat aplikasi pembelajaran berbasis portal, web, multimedia interaktif,
yang terdiri atas aplikasi tutorial dan learning tool.
c.
Mengoptimalkan
pemanfaatan tv edukasi sebagai materi pengayaan dalam rangka menunjang
peningkatan mutu pendidikan.
d.
Mengimplementasikan
sistem secara bertahap mulai dari lingkup yang lebih kecil hingga meluas,
sehingga memudahkan managemen pemanfaatan teknologi informasi dalam proses
penyelenggaraan pendidikan.
Sedang
pemanfaatan teknologi informasi dalam proses pendidikan secara garis besar
meliputi :
a.
Managemen
Sistem Informasi
Sistem
Informasi Managemen (SIM) merupakan sebuah sistem informasi keorganisasian yang
mendukung proses-proses managemen. SIM yang baik sangat membantu dalam
efesiensi waktu dan materi transaksi-transaksi organisasi serta mendukung
fungsi operasi, managemen, dan pengambilan keputusan. Pemanfaatan teknologi
informasi untuk menjalankan sistem operasi memungkinkan aliran informasi
berjalan dengan cepat dan akurat. Database online yang dilakukan oleh Dinas
Pendidikan dan sekolah memudahkan terjadinya pertukaran informasi dan data
dengan cepat. Kemudahan ini berarti efesiensi pelaksanaan pendidikan dalam
segala hal.
Sistem
informasi akademik dengan database online di lembaga pendidikan sangat membantu
orang tua untuk mendapatkan informasi perkembangan anaknya setiap saat.
Database online memberikan kemudahan kemudahan web interaktif lembaga
pendidikan memudahakan komunikasi antara lembaga pendidikan dengan masyarakat
pelanggan. Visi, misi, dan profil lembaga pendidikan dengan mudah dapat
diketahui oleh masyarakat secara umum, sehingga akan berdampak pada
meningkatnya minat masyarakat terhadap lembaga pendidikan tersebut. WEB
akademik memberikan kemudahan peserta didik, guru, karyawan, orang tua, dan
masyarakat. Seperti kemajuan-kemajuan akademik peserta didik, perkembangan
harian, kewajiban administrasi, pendaftaran siswa baru dan lain lain.
b.
E-Learning
Menurut Onno
W. Purbo (2002) e-Learning merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan
dibidang pendidikan dalam bentuk maya. Melalui e-Learning belajar tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Belajar mandiri berbasis kreativitas peserta didik yang dilakukan melalui
e-Learning mendorong peserta didik untuk melakukan analisa dan sintesa
pengetahuan, menggali, mengolah, dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan,
informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan
eksplorasi ilmu pengetahuan.
e-Learning
dilakukan melalui jaringan internet, sehingga sumber belajar bukan hanya guru,
tetapi juga siapa saja yang ada diberbagai belahan dunia. Fasilitas yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui e-learning diantaranya :e-book,
e-library, interaksi dengan pakar, email, mailling list, news
group, world wide web, dan lain lain. Situs-situs yang menyediakan
e-learning beberapa diantaranya yaitu :pendidikan.net, edukasi.net, ilmu
komputer, dan banyak lagi situs lainnya.
Pelaksanaan
e-Learning dapat dilakukan oleh berbagai pihak, perguruan tinggi dan sekolah
diharapkan mampu untuk menyelenggarakan e-Learning sendiri.
c.
Media
Pembelajaran
Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
internet dalam e-learning maupun penggunaan komputer sebagai media interaktif,
diharapkan dengan penggunaan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan,
minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa, sehingga proses
pembelajaran dapat terjadi. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif
karena penggunaan media pembelajaran memungkinkan terjadinya hambatan dalam
proses komunikasi guru, peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis,
kultural dan lingkungan.
Para
peneliti menemukan bahwa ada berbagai cara peserta didik dalam memproses
informasi belajar yang bersifat unik. Sebagian siswa lebih mudah
memproses informasi belajar secara visual, sebagian lain lebih mudah memproses
informasi melalui suara (auditorial), dan sebagian lain lebih
mudah memproses informasi belajar dengan cara melakukan sentuhan (praktek)
langsung atau kinestetik (Bobby DePorter & Mike Hernacki, 1999).
Efektifitas belajar sangat dipengaruhi gaya belajar dan bagaimana cara belajar.
Menurut Bobby DePorter (1999), 10 % informasi diserap dari apa yang kita baca,
20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang
kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang
kita katakan dan kita lakukan. Sesuai dengan hasil penelitian DePorter
tersebut, komputer memenuhi persyaratan sebagai media pembelajaran yang
efektif, karena komputer mampu menyuguhkan informasi yang berupa video, audio,
teks, grafik, dan animasi, serta penggunaannya melibatkan keterampilan
kinestetik
Secara umum
pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok. Pemanfaatan kelompok pertama, memanfaatkan komputer
sebagai media penyampaian materi ajar, yang biasa dikenal dengan istilah Computer
Assisted Instruksional (CAI) atau Computer Bassed Training (CBT).
Pada pemanfaatan jenis ini, informasi (materi belajar) yang hendak disampaikan
kepada peserta didik dikemas dalam suatu perangkat lunak (program), peserta
didik kemudian dapat belajar dengan cara menjalakan program atau perangkat
lunak tersebut dikomputer. Bila dirancang dengan baik, dapat diciptakan paket
program pembelajaran untuk melakukan simulasi atau materi praktek, yang juga
dapat memberikan umpan balik secara langsung terhadap kemajuan belajar peserta
didik tersebut melalui rekaman hasil evaluasi belajar.
Pemanfaatan
kelompok kedua, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pendistribusian
materi ajar melalui jaringan internet, materi ajar dapat dikemas dalam bentuk
webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI) tersambung ke internet.
Sehingga dapat diambil oleh peserta didik baik dengan menggunakan web browser
atau tile transport protocol (aplikasi pengiriman file).
Pemanfaatan
kelompok ketiga, memanfaatkan teknologi informasi sebagai media komunikasi
dengan pakar atau narasumber, atau peserta didik yang lainnya (teleconferences).
Momen komunikasi ini dapat digunakan untuk menanyakan hal-hal yang tidak bisa
dimengerti atau mengemukakan pendapat supaya dapat ditanggapi oleh peserta
didik yang lain atau guru. Dengan demikian, peserta didik bisa mendapat umpan
balik dari pakar atau dari narasumber serta dari teman peserta didik yang lain
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemahaman materi ajar.
d.
Pendidikan
Life Skill
Teknologi
informasi dengan komputer sebagai jantungnya telah memasuki berbagai aspek
kehidupan. Hampir semua bidang pekerjaan membutuhkan komputer. Pekerjaan yang
membutuhkan keterampilan menggunakan komputer terbuka luas. Keterampilan
menggunkan komputer merupakan salah satu kecakapan hidup yang sangat dbutuhkan
untuk bersaing dalam sistem ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.
Pendidikan
teknologi informasi mengandung kecakapan hidup yang dapat dikembangkan baik specific
life skill maupun general life skill. Kecakapan dalam mengoprasikan
komputer menggunakan program. Baik aplikasi maupun bahasa pemrograman merupakan
kecakapan hidup yang bersifat vokasional. Sementara keterampilan menggali
informasi internet pada internet. Mengolah dan memanfaatkannya merupakan general
life skill.
D. Internet Sebagai Sarana Teknologi Informasi dalam
Pendidikan
1. Pengertian Internet
Internet (interconnected computer
networks) bisa didefinisikan network komputer tiada batas yang menjadi
penghubung pengguna komputer dengan pengguna komputer lainnya serta dapat
berhubungan dengan komputer di sebuah wilayah ke wilayah di penjuru dunia.
Internet merupakan
sistem global jaringan komputer yang berhubungan menggunakan standar Internet
Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia.
Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan pribadi,
umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global,
yang dihubungkan oleh sebuah kode array yang luas dari teknologi jaringan
elektronik, nirkabel dan optik. Internet juga dapat didefinisikan sebagai
interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer yang memfasilitasi
sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna.
2. Sejarah Internet
Sejarah intenet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika,
U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer
sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama
ARPANET. Pada 1970, sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu
sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah
jaringan.
Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil
menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET.
Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun
yang sama, icon @ juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan
"at" atau "pada". Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET
mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di
London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota
jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton
Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang
menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama
kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26
Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals
and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100
komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada
1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups
pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan
dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon
sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka
dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun
1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet
Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan
komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan
komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet
menyediakan jasa e-mail dan news group USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun
1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau
Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah
melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke
jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland
menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat.
Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10
kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk
sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim
Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara
satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu.
Program inilah yang disebut www atau World Wide Web. Tahun 1992, komputer yang
saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di
tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet
telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya
virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di
tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape
Navigator 1.0.
3. Pemanfaatan Internet dalam Pendidikan
Perkembangan infrastruktur jaringan
dan internet saat ini telah merambah ke berbagai daerah. Semakin banyak daerah
yang bisa menikmati kehadiran internet. Baik di kota maupun di desa, internet
sudah bisa dinikmati melalui berbagai jaringan. Begitu banyak peranan dari
kehadiran internet. Salah satu peranan yang cukup besar disumbangkan adalah internet dalam pendidikan.
Ada banyak manfaat yang dapat diraih
dari kehadiran internet. Namun perlu disadari pula internet juga mempunyai
dampak negatif. Kebebasan informasi yang ditawarkan oleh internet harus bisa
disaring sedemikian rupa sehingga tetap dapat memberikan manfaat
secara maksimal. Peranan orang tua, guru dan pihak terkait dibutuhkan agar
internet dalam pendidikan tetap di dalam koridornya.
Internet
telah menjadi sumber informasi yang tidak terbatas di dalam pendidikan. Dengan
adanya internet, berbagai informasi dapat diperoleh secara mudah dan cepat.
Kehadiran internet juga memberikan banyak manfaat lainnya, yaitu :
·
Memperluas
cakrawala.
·
Belajar
jarak jauh.
·
Mengembangkan
inisiatif dan kreatifitas.
·
Kesempatan
yang lebih luas.
·
Sebagai
sumber tambahan Pelajaran yang belum di mengerti di Sekolah.
Masih banyak lagi
peranan internet dalam pendidikan, seperti pembelajaran yang interaktif, informasi yang terbaru dan aktual,
perpustakaan yang tidak terbatas dan lain sebagainya. Yang terpenting di dalam
penggunaan internet adalah kesadaran setiap siswa untuk mengambil sisi positif
internet dan menjauhi segala pengaruh negatif internet.
E. Teknologi Informasi Sebagai Media Pembelajaran
Multimedia
Sharing information juga sangat
dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent
the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga
penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses
pengembangan ilmu dan teknologi.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang
disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan
Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat
Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah atau sekolah
secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu
institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Meyediakan fasilitas diskusi;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
. Dan lain - lain.
F. Fungsi Teknologi Informasi dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi memilliki tiga
fungsi utama yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu
1.
Teknologi
Berfungsi Sebagai Alat (tools)
Dalam hal
ini Teknologi Informasi digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user)
atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah
angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.
2.
Teknologi
Berfungsi Sebagai Ilmu Pengetahuan (science)
Dalam hal ini teknologi
sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya
teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti
informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah
sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang
harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3.
Teknologi
Informasi Sebagai Bahan dan Alat Bantu untuk Pembelajaran (literacy)
Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai
bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah
kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram
sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan
prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi
teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator,
motivator, transmiter, dan evaluator.
Disinilah peran dan fungsi teknologi
informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat
berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
1. Meminimalisir kelemahan
internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat
teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, komputer ).
2. Mengembangkan teknologi
informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless
Network connection, LAN ).
3. Pengembangan warga
institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat
berdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi
dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar
studi tentang tujuan pemanfaatan Teknologi di dunia pendidikan terkemuka di
Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan
Teknologi Informasi, yaitu :
•
memperbaiki competitive positioning;
•
meningkatkan brand image;
•
meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
•
meningkatkan kepuasan siswa;
•
meningkatkan pendapatan;
•
memperluas basis siswa;
•
meningkatkan kualitas pelayanan;
•
mengurangi biaya operasi; dan
•
mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika
saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba lomba
berinvestasi dalam bidang Teknologi Informasi untuk memenangkan persaingan yang
semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka
disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu
lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.
G. Pengaruh Penerapan Teknologi Informasi terhadap
Proses Pendidikan
Dalam kehidupan suatu negara,
pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup
negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan
teknologi komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah
waktunya mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar mampu
mengikuti perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun
belakangan berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi, sehingga dengan
perkembangan ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan
mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada informasi surat kabar,
audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya yang
salah satu diantaranya melalui jaringan Internet.
Keunggulan teknologi informasi yang
salah satunya diperankan oleh Internet dalam menyediakan informasi apa saja,
yang ditayangkan secara multimedia, telah membawa perubahan dalam budaya
belajar khususnya dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Saat ini, hanya lembaga
pendidikan (berbagai negara, telah menyelenggarakan pendidikan jarak jauh
dengan menggunakan bantuan teknologi informasi), pendidikan seperti ini
dinamakan sebagai e-Education, e-Learning, e-Campus, Tele-Educaton,
Cyber-Campus, Virtual University, dan sebagainya. yang juga dilengkapi dengan
digital library termasuk diantaranya e-Book.
Yang perlu diperhatikan sejak awal
adalah bahwa penggunaan teknologi informasi tidak sama dengan otomatisasi.
Teknologi informasi tidak hanya memecahkan masalah dengan menggantikan pekerjaan
yang selama ini dilakukan dengan manual menjadi berbantuan teknologi. Jika
paradigma berpikir itu yang digunakan, maka pemanfaatan teknologi informasi
tidak akan membawa perubahan yang cukup signifikan. Pemahaman terhadap peran
yang dapat dimainkan oleh teknologi informasi atau potensi yang ditawarkan oleh
teknologi informasi merupakan modal awal dalam berpikir induktif. Dengan
demikian, teknologi informasi dapat dieksploitasi untuk mendapatkan manfaat
yang maksimal.
Keberhasilan pemanfaatan e-Learning
environment yang terintegrasi tidak lepas dari berbagai aspek seperti tools
teknologi informasi yang digunakan, desain content, metode serta perilaku
belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan lain-lain. Persoalan utama yang
sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan mengembangkan e-Learning
adalah keterbatasan bandwidth serta biaya operasional yang sangat tinggi,
sehingga sampai hari ini hanya beberapa universitas besar saja di dunia yang
mampu mengimplementasikan secara maksimal.
Mungkin saja
diera selanjutnya proses pembelajaran yang akan datang akan jauh berbeda dengan
ruang kelas seperti sekarang yaitu dalam bentuk seperti laboratorium komputer
di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru berada di
depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai “cyber
classroom” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran secara
individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut “interactive
learning” melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan dengan
komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif melalui
jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber belajar.
Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi kemampuan
individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan memperoleh pelayanan
pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum dikembangkan sedemikian rupa
dalam bentuk yang lebih fleksibel sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi
anak sehingga memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran maju
berkelanjutan baik dalam dimensi waktu maupun ruang dan materi serta guru
bertindak sebagai fasilitator pembelajaran sesuai dengan peran-peran yang
dibutuhkan. Sesuai gambaran tersebut secara ilustratif disebutkan mungkin di
masa-masa mendatang isi tas anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis
seperti sekarang ini, akan tetapi berupa notebook dengan akses internet tanpa
kabel, yang bermuatan materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi
untuk dilihat atau didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam
suara.
Meskipun teknologi informasi
komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah terbukti banyak menunjang
proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan produktif, namun di sisi lain
masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi kegairahan kadang-kadang
anak-anak lebih bergairah dengan bermain internetnya itu sendiri dibandingkan
dengan materi yang dipelajari. Dapat juga terjadi proses pembelajaran yang
terlalu bersifat individual sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat
sosial. Dari aspek informasi yang diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan
informasi dari internet sehingga sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki
sikap kritis terhadap informasi yang diperoleh.
Di masa depan, proses belajar akan
semakin mandiri, diarahkan sendiri dan dipenuhi sendiri. Ini berarti
siswa perlu diberikan cukup ruang untuk mengeksplorasi, bereksperimen dan
mengajari dirinya sendiri. Model pendidikan tradisional yang serius diganti dengan
belajar mandiri, berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern. Dengan model
ini kecintaan belajar secara alami akan tumbuh dalam diri setiap orang.
Semangat otodidak dapat berkembang subur. Setiap individu memiliki gaya belajar
dan gaya bekerja yang unik, maka sekolah semestinya dapat melayani setiap gaya
belajar individu.
H. Dampak Positif dan Negatif
Teknologi Informasi terhadap Pendidikan
1. Dampak Positif
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam pendidikan, akan mengatasi masalah sebagai berikut:
· Masalah
geografis, waktu dan sosial ekonomis Indonesia
· Negara
Republik Indonesia merupakan Negara kepulauan, daerah tropis dan pegunungan hal
ini akan mempengaruhi terhadap pengembangan infrastruktur pendidikan sehingga
dapat menyebabkan distribusi informasi yang tidak merata.
· Mengurangi
ketertinggalan dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dalam pendidikan
dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju lainnya.
· Akselerasi
pemerataan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan yang sulit
diatasi dengan cara-cara konvensional
· Peningkatan
kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
· Teknologi
Informasi akan membantu kinerja pendidikan secara terpadu sehingga akan
terwujud manajemen yang efektif dan efisien, transparan dan akuntabel.
2. Dampak Negatif
Teknologi Informasi seiring dengan
perkembangannya yang semakin meningkat, namun tetap saja memiliki kekurangan.
Misalnya saja pada e-learning, e-learning dapat menyebabkan pengalih fungsian
guru yang mengakibatkan guru jadi tersingkirkan, menyebabkan terciptanya
individu yang bersifat individual karena sistem pembelajaran dapat dilakukan
dengan hanya seorang diri, dan kemungkinan etika dan disiplin peserta didik
susah atau sulit untuk diawasi dan dibina sehingga lambat laun kualitas etika
dan manusia khusunya para peserta didik akan menurun drastis, serta hakikat
manusia yang utama yaitu sebagai makhluk sosial akan musnah.
Kemudian karena seringnya mengakses
internet, di khawatirkan pelajar bukanya benar-benar memanfaatkan TIK dengan
optimal malah mengakses hal-hal yang tidak baik, seperti pornografi yang sangat
mudah di akses yang berefek buruk bagi anak dibawah umur ataupun bagi yang
sudah dewasa sekalipun. Hal lain misalnya kecanduan : asik berinternet (
biasanya menggunakan fasilitas social networking / game online ) sehingga lupa
waktu dan berakibat buruk bagi kehidupannya.kemudian ada istilah Cyber-relational
addiction adalah keterlibatan yang berlebihan pada hubungan yang terjalin
melalui internet (seperti melalui chat room dan virtual affairs) sampai
kehilangan kontak dengan hubungan-hubungan yang ada dalam dunia nyata. Kemudian
dikenal pula Information overload, Karena menemukan informasi yang tidak
habis-habisnya yang tersedia di internet, sejumlah orang rela menghabiskan
waktu berjam-jam untuk mengumpulkan dan mengorganisir berbagai informasi yang
ada. Kemudian bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut
pornografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan
tersebut. Hal-hal tersebut sangat menghambat berkembangnya pendidikan dalam
Teknologi Informasi.
3. Metoda
Pemecahan Masalah dan Solusi dalam mengatasi dampak negative Teknologi
Informasi dalam pendidikan
Agar penggunaan Teknologi Informasi
dalam pendidikan lebih optimal dan di jalankan dengan baik dan benar, ada
beberapa metode pemecahan masalah agar dampak negatif dari Teknologi Informasi
dapat tertanggulangi.
a.
Mempertimbangkan
pemakaian Teknologi Informasi dalam pendidikan, khususnya untuk anak di bawah
umur yang masih harus dalam pengawasan ketika sedang melakukan pembelajaran
dengan TIK. Analisis untung ruginya pemakaian.
b.
Tidak
menjadikan Teknologi Informasi sebagai media atau sarana satu-satunya dalam
pembelajaran, misalnya kita tidak hanya mendownload e-book, tetapi masih tetap
membeli buku-buku cetak, tidak hanya berkunjung ke digital library, namun juga
masih berkunjung ke perpustakaan.
c.
Pihak-pihak
pengajar baik orang tua maupun guru, memberikan pengajaran-pengajaran etika
dalam ber-TIK agar TIK dapat dipergunakan secara optimal tanpa menghilangkan
etika.
d.
Pemerintah
sebagai pengendali sistem-sistem informasi seharusnya lebih peka dan menyaring
apa-apa saja yang dapat di akses oleh para pelajar dan seluruh rakyat Indonesia
di dunia maya.
Jadi, solusinya adalah jangan sampai
mengatakan tidak pada teknologi (say no to technology) karena jika
berbuat demikian, maka akan ketinggalan banyak informasi yang sekarang ini
informasi-informasi tersebut paling banyak ada di internet. Kita harus
mempertimbangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan
baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, juga tidak lupa
jangan terlalu berlebihan agar kita tidak kecanduan dengan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar